Sebanyak 19 stasiun Radio di Indonesia akan kehilangan mitra siarannya di Singapura menyusul ditutupnya siaran Bahasa Indonesia dan Melayu Radio Singapura Internasional (RSI), karena dianggap tidak efektif lagi dari sudut pandang Asia.
RSI yang bernaung di bawah MediaCorp akan mengudara dalam bahasa Indonesia-Melayu untuk terakhir kalinya pada 31 Juli 2008, kata Direktur Program RSI Siaran Bahasa Indonesia dan Melayu, Norshima Azis, dalam penjelasannya kepada wartawan di Medan. Menurut manajemen MediaCorp Singapura, efektivitas siaran radio dengan gelombang pendek (SW) tidak bisa lagi dipertahankan karena perobahan teknologi media dan pilihan pendengar akan sumber informasi, seperti dari internet dan radio FM.
Ia menambahkan, RSI yang mengudara di gelombang SW dalam bahasa Inggris, Mandarin, Melayu dan Indonesia, didirikan pada Februari 1994, dan khusus dalam siaran Bahasa Indonesia dan Melayu memiliki 19 mitra di Indonesia yang me-relay sejumlah program, seperti "Kabar dari Singapura". Sejumlah anak Indonesia tercatat sebagai crew atau pekerja profesional di RSI siaran Bahasa Indonesia-Melayu yang sudah akrab di telinga pendengar dan sumber beritanya di Indonesia, seperti Harry Suhartanto, Aji Rokhadi, Ni Wayan Suryatini, Vina dan Fika Rosemarie. "Kemungkinan kami disebar ke siaran lain atau stasiun TV yang juga berada di bawah MediaCorp Singapura, atau nganggur saja sekalian," kata Fika terkekeh.
11 Juli 2008
19 Radio Kehilangan Mitra Siaran dari Singapura
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar