08 Agustus 2008

Siaran Radio untuk Peningkatan Mutu Pendidikan

Menarik apa yang saya baca dari situs MBE (Managing Basic Education) dan USAID tentang upaya peningkatan mutu pendidikan berikut ini :

"Selamat malam anak-anak, inilah radio pendidikan SDN Sempu yang disiarkan langsung di studio mini SDN Sempu, Kecamatan Limpung Kabupaten Batang…" Itulah penggalan pembuka yang bisa kita dengar pada siaran radio pendidikan bila pada suatu malam Anda berada di tempat tersebut. Sapaan merdu sang penyiar radio, yang tidak lain adalah salah seorang guru SD tsb, disiarkan langsung oleh radio pendidikan SDN Sempu, pada gelombang 95,2 meter. Acara ini disiarkan pada malam tertentu mulai pukul 19 s.d 20, dan bisa didengar oleh siswa dan orangtua di desa itu .

Seperti dikatakan Kepala SDN Sempu, Bapak Setiarso, pada tahap awal, siaran radio yang baru menjangkau radius 5 km ini, dimaksudkan sebagai langkah inovatif yang dilakukan sekolah dalam upaya meningkatkan mutu dan kreativitas siswa. Kendati siaran ini belum secara periodik mengudara setiap malam, namun secara bertahap programnya akan diperbaiki dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran siswa.'Pada tahap awal, kami baru terbatas pada siaran radio untuk membimbing anak dalam mengerjakan pekerjaan rumah (PR) untuk matpel tertentu. Ke depan, kami akan meningkatkan mutu siaran dan ragam acara termasuk membina kreativitas, kesenian, dengan penyiar dari siswa itu sendiri', demikian tuturan ibu Nurul Faizah, salah seorang guru yang secara khusus diberi tugas untuk mengembangkan radio pendidikan SDN Sempu. Selamat untuk SDN Sempu. Adakah sekolah lain yang mau meniru ??

SDN Sempu Siap BerubahSD Sempu Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Jawa Tengah menunjukkan kesiapan untuk berubah, khususnya dalam menerapkan gagasan pembaharuan 'Managemen Berbasis Sekolah'. Pak H. Setiarso, Kepala SD ini, begitu bersemangat ketika menjelaskan beberapa jenis pembaharuan yang dilakukannya. SD ini sudah menerapkan azas keterbukaan dalam pencarian dan penggunaan dana. Beberapa sumber dana antara lain diperoleh dari koperasi sekolah, perkebunan, sumbangan masyarakat, pemerintah, dan peternakan. Pendapatan dana ini dipaparkan secara transparan di dinding sekolah. SD ini juga memiliki pemancar radio yang disiarkan setiap hari pada pukul 19.00 - 20.00 melalui gelombang 95,2 meter frekuensi AM. Daya siar gelombang ini dapat menjangkau kediaman siswa dalam radius sekitar 5 sampai 6 km.Semua guru yang berjumlah 10 orang mendukung program pembaharuan kepala sekolah. Misalnya, Ibu Nurul Faizah, guru kelas 6, mencoba menerapkan gagasan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) dengan cara mengelompokkan siswa dan menampilkan hasil karya individual siswa pada dinding pajangan.

Komentar saya :
Apakah radio siaran seperti ini tidak butuh izin dari Postel? Kalau iya, maka harus diberikan sebagai radio komunitas.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Satu hal yang positif bagi desa-desa terpencil. Harusnya orang-orang radio profesional dapat membantu mereka tanpa pamrih

Indonesian Dreaming mengatakan...

Salut sama upaya-upaya seperti ini

Komentar Bebas Buat Seleb mengatakan...

Salut!