25 Juni 2010

Buku Baru, "Broadcasting Radio: Panduan Teori dan Radio"

Iseng-iseng mencari buku tentang manajemen siaran radio berbahasa Indonesia, saya menemukan sebuah buku baru. Ya, saya tahu itu buku baru karena sering mencari buku tentang siaran radio dan baru kali ini saya menemukannya di toko buku Gramedia. Judulnya "Broadcasting Radio: Panduan Teori dan Praktek", karangan A. Ius Y. Triartanto. Diterbitkan oleh Pustaka Book Publisher. Terbit 193 halaman. Ada sambutan praktisi radio Elshinta, Iwan Haryono yang menyatakan bahwa kalau kita membaca buku tersebut ditambah tekun dalam mempraktekannya, maka kita akan sukses. Ya, saya pikir betul juga, karena buku tersebut memang memuat konsep dan strategi penyiaran radio, produksi, program, format hingga pemasaran. Makanya, setelah membaca tulisan di cover buku tersebut, lalu membuka-buka sedikit halaman dalamnya, saya pun tak ragu membeli dan mengajarkannya kepada beberapa praktisi radio pemula yang saya kenal. Sayangnya, lay out dari buku tersebut masih terasa boring, kurang gambar dan tulisan terlalu padat. Harusnya bisa digarap lebih fun, namanya juga mengajarkan kita-kita orang radio kan? :-)

Read More ..

05 Juni 2010

Maaf Itu Lagu Porno, Jangan Diputar Dong

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Nusa Tenggara Barat menegur pengelola radio yang memutar lagu daerah Sasak, Lombok, berjudul "nDek Kembe-kembe" yang liriknya porno.

Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Nusa Tenggara Barat (NTB) Sukri Aruman di Mataram, Sabtu (5/6/2010), mengatakan bahwa radio SR di Kota Mataram memutar lagu "nDek Kembe-kembe" atau "Tidak apa-apa" itu pada 2 Juni 2010 sekitar pukul 23.15 Wita.

"Kami menegur pengelola radio tersebut melalui surat nomor 176/710/KPID NTB/6/2010 yang isinya menyatakan lagu itu dilarang diputar, baik di radio maupun televisi, karena liriknya porno dan menggunakan kata vulgar," katanya.

Lagu tersebut antara lain berlirik, "Ndek kembe-kembe, inak lek bawak, amak lek atas" (tidak apa-apa, ibu di bawah, bapak di atas)," katanya.

"Ada juga lagu lain yang dilarang seperti berjudul ’Bisok Botol’ (Cuci Botol) dan ’Bebalu Melet Besimbut’ (Janda Ingin Berselimut)," kata Sukri.

Selain itu, kata dia, lagu-lagu tersebut juga tidak mendidik dan melanggar standar program siaran pada bab X pasal 19 tentang muatan seks (porno) dalam lirik lagi dan klip video.

"Kami sering mendengar anak-anak kecil di desa-desa menirukan lirik lagu "ndek kembe-kembe, inak lek bawak, amak lek atas," katanya.

Menurut dia, anak-anak yang mendengar lagu tersebut bertanya makna lirik lagu tersebut sehingga dikhawatirkan berdampak negatif terhadap mental mereka.

Sukri mengatakan, KPID NTB memberikan teguran kepada pengelola radio SR dan minta agar tidak lagi menyiarkan lagu berjudul "nDek Kembe-kembe" atau lagu-lagu daerah Sasak lainnya yang berlirik sejenis.

"Ini dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan kepada pendengar radio dalam memperoleh materi siaran yang mendidik dan berkualitas. Kami minta pengelola radio tersebut menyensor internal seluruh materi siaran," katanya.

Ia juga mengatakan pihaknya juga minta seluruh lembaga penyiaran baik radio maupun televisi untuk menjalankan fungsinya sebagai media informasi pendidikan, hiburan, serta perekat dan kontrol sosial secara profesional.

Di samping itu, lembaga penyiaran juga harus patuh pada Pedoman Perilaku Penyiaran/Standar Program Siaran (P3/SPS) yang telah ditetapkan KPI pusat, Gubernur NTB, dan Ketua Komisi I DPRD NTB.

Sebelumnya KPID NTB melarang penyiaran 10 lagu daerah Sasak, Lombok, yang liriknya tidak sesuai dengan P3/SPS karena menggunakan lirik berbau porno.

"Ada lirik yang mengedepankan tradisi yang sebenarnya tidak diperbolehkan oleh agama seperti ’bowos’ (mabuk) dan judi," katanya.

Menurut dia, salah satu lirik lagu tersebut mengatakan, "Saya berjudi dengan uang hasil keringat sendiri". Lirik seperti ini dikhawatirkan menjadi pembenaran tindakan seseorang dan ditiru oleh orang lain.

Ia mengatakan, dari sepuluh judul lagu itu ada yang merupakan judul lagu yang sudah beredar lama dan lagu baru, seperti, "Bisok Botol" (Cuci Botol) dan "Bebalu Melet Besimbut’ (Janda Ingin Berselimut).

"KPID menilai lagu-lagu ini ternyata banyak menimbulkan dampak terhadap anak-anak yang tidak mengerti makna lirik tersebut," katanya. (Kompas)

Read More ..

03 Juni 2010

Broadcast Asia dan CommunicAsia 2010 Digelar di Singapura

BroadcastAsia kembali menyelenggarakan even untuk ke lima belas kalinya pada 2010 ini. Even yang akan diselenggarakan pada 15-18 Juni nanti akan menjadi event one-stop untuk industri hiburan dan digital multimedia di Asia. BroadcastAsia 2010 dirancang menjadi even kelas satu dengan menampilkan teknologi hiburan dan multimedia digital secara lengkap. even ini akan menampilkan teknologi penyiaran TV/Radio, Film/Motion Picture, Production/Post-production and Multi-Platform Streaming.

Konferensi internasional BroadcastAsia 2010 adalah forum bagi lembaga industri multimedia dan perwakilannya untuk berpartisipasi dalam beberapa sesi informatif dan trend terbaru dalam industri penyiaran.

Beberapa teknologi yang akan dipamerkan dan dibahas dalam forum ini adalah Computer Graphics/Post Production Workflow, Digital Media Asset Management, HD Technology, Professional Audio Technology, 3D & Interactive Technologies, Digital Signage / Out of Home Advertising / Large Panel Screen, IPTV dan Mobile Broadcasting.

Read More ..

01 Juni 2010

Dadang Rahmat Hidayat dan Nina Mutmainah, Ketua dan Wakil Ketua KPI Pusat Baru

Rapat pleno anggota baru Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat periode 2010-2013 di Kantor KPI, Jakarta, Senin (31/5), menetapkan Dadang Rahmat Hidayat dan Nina Mutmainnah sebagai Ketua dan Wakil Ketua KPI Pusat yang baru. Dalam rapat pleno tersebut, dibahas pula mengenai pembagian kerja masing-masing anggota yang melingkupi 3 bidang yakni bidang kelembangaan, bidang struktur penyiaran dan bidang isi siaran. Rapat pleno yang dihadiri semua anggota KPI Pusat baru tersebut berlangsung sampai sore hari. Direncanakan, serah terima jabatan antara KPI Pusat yang baru dengan periode sebelumnya dilangsungkan pada Kamis (3/6) mendatang.

Read More ..