Tidak hanya melibatkan TVRI untuk early warning system tsunami, Kementerian Negara Ristek juga menggandeng jaringan radio FM lokal di Bali. Melalui simulasi yang melibatkan para turis, Menristek Kusmayanto Kadiman menyatakan intervensi media elektronik menjadi poin yang penting dalam peringatan dini tsunami, mengingat aksesnya yang cepat dan mudah untuk sampai kepada masyarakat.
"Selain RRI, kami juga akan melibatkan jaringan radio FM di Bali untuk peringatan dini tsunami khususnya di wilayah pantai selatan seperti Kuta dan Sanur. Izinnya akan dikeluarkan oleh Menkoinfo," katanya.
Dia menjamin tidak akan ada penolakan dari jaringan radio FM, sama halnya dengan kerjasama dengan televisi nasional. Nantinya, jika terjadi gempa atau potensi tsunami, maka radio FM akan merelai-nya secepat mungkin. "Biasanya kami baru tahu kejadian gempa atau tahu potensi terjadi tsunami atau tidak sekitar lima hingga delapan menit. Kemudian nanti kita akan teruskan ke radio yang waktunya sekitar satu hingga dua menit," ujarnya.
Menurut Kusmayanto, keterlibatan media lokal khususnya radio sangat diperlukan. Sebab, yang membutuhkan informasi secepat mungkin dalam keadaan darurat adalah masyarakat setempat. "Percuma jika radio di daerah lain juga misalnya mengabarkan, karena tidak penting bagi masyarakat daerah tersebut," kata dia.
Dia menambahkan intervensi media lokal juga akan dikembangkan ke daerah lainnya yang berpotensi mengalami tsunami seperti wilayah pesisir pantai selatan Jawa.
22 Januari 2008
Radio FM Dilibatkan Simulasi Tsunami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar