01 Agustus 2008

Radio Singapura Internasional Berhenti Mengudara

Siaran Radio Singapore International (RSI) tidak lagi mengudara mulai 1 Agustus 2008 karena MediaCorp. menghentikan program berbahasa Inggris, Indonesia, Melayu dan Mandarin di gelombang pendek pada radio tersebut. Penutupan itu menyebabkan kerjasama RSI dengan 19 radio di Sumatera, Jawa dan Bali, juga terhenti. Dirut KEI 102.3 FM Kristyanto di Batam, yang bermitra dengan RSI, menyatakan, merasa kehilangan pertukartan acara dan informasi.

Penghentian siaran tersebut telah disosialisasikan pengasuh RSI, sejak sebulan silam. Menurut Kris, MediaCorp juga sudah menawari Kei FM untuk bekerjasama dengan radio-radio lain di Singapura.

RSI beroperasi sejak 1994. Siaran dengan gelombang pendek (SW) radiusnya mencapai 1.600 km. Pendengarnya, sekitar setengah juta orang di Asia Tenggara, terutama di Malaysia Semenanjung dan Timur, Indonesia, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Channel NewsAsia (CNA)--anak MediaCorp--memberitakan, setelah penutupan siaran empat bahasa RSI pada Kamis malam resmi dilakukan CEO MediaCorp Lucas Chow, stasiun transmisi di Kranji berhenti beroperasi.

Perkembangan teknologi media, mengubah kebiasaan pendengar. Mereka berpindah akses dari siaran radio SW ke radio FM, dan internet. Selain itu makin banyak masyarakat yang pindah ke CNA untuk mendapatkan informasi dan berita tentang perkembangan Singapura, kawasan dan global. Dengan demikian, siaran dalam empat bahasa di radio SW tidak lagi optional, kata manajemen MediaCorp.

Selamat jalan RSI, semoga tidak diikuti oleh radio-radio internasional lain yang bersiaran di gelombang SW.

13 komentar:

Anonim mengatakan...

saya menjadi pendengar radio singapura internasional semenjak saya duduk di bangku smp, yakni tepatnya tahun 1999. banyak mata acara yang saya sukai di antaranya kabar dari singapura, selekta sw, program berita, pilihan pendengar , dll. yang pertama kali yang membacakan surat saya di acara pilpen adalah mbak atin supriatin. saya sangat senang waktu itu surat saya dibacakan, dan tak lama beberapa minggu kemudian surat perkenalan pertama dari salah seorang pendengar rsi tiba di meja belajar saya. sebut saja namanya maryati asli anak jawa, tapi lahir dan besar di jambi. dan kemudian datang silih berganti surat-surat perkenalan yang lain yang juga dari pendengar setia rsi. sungguh sangat senang sekali, saya yang tinggal di kota kecil dan masih terlalu jauh dari jangkauan teknologi akhirnya bisa punya banyak kenalan dan teman dari berbagai daerah bahkan luar negeri. namun seiring dengan berjalannya waktu dan mungkin juga kesibukan masing-masing , satu persatu dari mereka seolah hilang dan sepi tanpa ada kabar beritanya lagi hingga kini, dan aku pun mengikuti kata hatiku untuk melangkah pergi meninggalkan kampung halaman tercinta guna mengadu nasib di jakarta. kutinggalkan kota kecilku dengan segenap kenangan bersama rsi, dengan rsi aku punya banyak kenalan, dengan rsi aku akhirnya bisa mengirim e-mail, denga rsi bertambah pula wawasanku.kutinggalkan pula kenangan saat membaca surat-surat yang datang dari sahabat pena.

dan kini setelah lima tahun sudah ku hidup diperantauan dan terbesit ingatan dan kerinduan untuk mendengar kabar dan perkembanga rsi, maka aku cari di google situs rsi dengan harapan aku bisa berkirim surat lagi di acara kontak pendengar. namun alangkah terkejutnya aku bahwa rsi kini telah tutup siaran. apa mau dikata kalau sudah begini.memang sungguh sangat disayangkan, kenapa rsi harus tutup? apa sebenarnya alasan utama mengapa rsi harus tutup siaran?
seiring hilangnya kontak dengan para sahabat pena, hilang pula kontak dengan rsi yang dulu menjembatani perkenalan dan persahabatanku dengan maryati(jambi), ambarwati(pontianak), fifit(ciamis), farhan(binjai), hanafi(padang), lukman(makassar),nurlita(surabaya),nurhayati(palembang), dll. dimana kalian? semoga kalian dalam keadaan sehat dan dalam lindunga Allah SWT. apakah kalian mendengar kabar ditutupnya siaran rsi?

selamat jalan rsi, namamu tetap ada di hati, tak kulupa jasa-jasamu yang mengenalkanku akan luasnya dunia.


Lusimin

Fkausar mengatakan...

Bro gue, juga pendengar stia Rsi! Mulainya skitar tahun 2002 ampe 2004 itu hampir tiap malam gue dengar Rsi! Gue tinggal di aceh, pada tahun2 itu di aceh masih konflik, listrik tidak menentu. akhirnya gue beli wakman buat hiburan dan pada saat itu nyetel2 gelombang sw eh dapat siaral Rsi, akhirnya gue jatuh cinta berat ama Rsi apalagi jika Larani hafid bertemu kak fika!!! Dan setelah tsunami aceh gue mulai jarang mendengarnya! Nah karna udah lama gak mendengar Rsi gue sangat merindukanya jadi gue bukalah google eh sedihnya membaca di berita bahwa Rsi sudah tutup!!

Anonim mengatakan...

Saya berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sewaktu SMA saya senang mendengar RSI, apalagi ketika mati listrik pada saat malam hari. Saya juga sering surat menyurat dengan SRI dan mengikuti beberapa quiz yang diselenggarakan baik melalui surat maupun SMS. Saat ini saya kuliah di Jakarta. Kangen dengan acara RSI, saya mencari dan mengetik RSI di google.com. Ternyata RSI sudah tutup. Selamat jalan RSI.

made mengatakan...

rasanya gw mo nangis waktu RSI bilang klo mereka mo tutup siaran...
huhuhuhuhu.....hiks hiks hiks....T_T
kpn ya gw bisa denger suara aji rohadi, ni wayan suryatini, dkk....????
RSI adalah the best radio yang pernah gw denger....
klo ada yang nemu radio kayak RSI, gw jadiin PACAR....!!!!

azmi waluyo mengatakan...

ya kini tinggal kengan

BOCAH NDESO mengatakan...

Saya bertempat tinggal di Trenggalek,sebuah kota kecil di Jawa Timur ,saya mendengarkan siaran RSI sekitar tahun 2000 an.saya sangat terkesan dengan penyiar2 RSI yang penuh dedikasi ..bang Rane hafid ..kak Entin dll.Saya baru tahu RSI tidak mengudara lagi ,oo..rasanya sangat sedih..bilamana dapat mendengarkan siaranmu lagi??

Anonim mengatakan...

Cahyana...
saya adalah pendengar radio singapura international dari Rengasdengklok Jawabarat...saya mulai mendengarkan RSI sejak SLTP yaitu tahun 1997 hingga lulus SMK thn 2002..sejak thn itu saya kuliah dijogja..dan mulai saat itu saya tidak pernah mendengar lagi RSI...hingga kini tahun 2011 bulan november rasanya rindu mendengar siarannya..namun sedih juga setelah baca berita ini...... AKu Kangen RSI.....

casteal mengatakan...

owh sudah btidaj ada lagi ya syang juga karena RSI saya mengenal radio sperti warna atau ria fm singapura........

Unknown mengatakan...

wah,, sedih bgt nih,, RSI tutup, padahal bnyak bgt kenangan gw dsitu.. ingat waktu masi tinggal di tempat sepi masi smp dengar rsi mulu gwa sibuk nyari2 siaran ini tapi ga ktemu. ternyata tutup,,
all,, smua sobat2 setia RSI salam kenal ya mari kita sambung silaturahmi, smoga kita jadi teman yang baik salam dari saya syakban.

Unknown mengatakan...

Sy pendengar RSI, swaktu SMP tahun 95-97 waktu itu masih versi melayu. Maklum waktu itu tinggal di desa (banget), di daerah Hulu Sungai Tengah KalSel.
Senangnya waktu itu, kita bisa update lagu2 yang lagi hits di Singapur. Baik lagu barat, melayu dan lagu Indonesia.
Banyak info dan wawasan yang didapat. pertama kali tau kata 'internet' ya dari RSI. Oh.. ya.. sy sempat dapat balasan surat dri RSI dan dapat polpen cantik brlogo RSI. Seneng banget.. sayang RSI ud gak ada lagi.

bizardlovedad@gmail.com mengatakan...

sedih juga mengetahui RSI sudah tutup,bagaimanapun juga RSI pernah mewarnai hari hariku ,dan segepok brosur,beberapa helai poster ,stiker dan ah aku tak ingat lagi kenang kenangan dari RSI,belum lagi kenangan abadi suara suara ramah nan cerdas para penyiar RSI yang tersimpan di memori.RIP RSI.

Unknown mengatakan...

dikeramaian saat iki, tiba2 ingat kelangan bersama RSI. RSI SELALU DIHATI, WALAU KINI TINGGAL KENANGAN.

Unknown mengatakan...

Sayapun amat merasa kehilangan..waktu itu th 96..saya pakai antenna panjang dan tinggi untuk dengar siaran rsi ...sekarang dah hilang..pantes saya cari cari setelah sekian lama lewat gelombang sw..ndah tak ada...rupanya dah tutup..salam dari salatiga jateng.