Radio Republik Indonesia (RRI) di usianya yang ke-64 tahun bertekad melakukan pemberdayaan masyarakat berbasis radio, dengan sebanyak mungkin melibatkan publik dan mitra kerjanya.
"Memberdayakan berarti mengubah potensi yang dimiliki masyarakat menjadi potensi dalam berbagai aspek kehidupan, melalui berbagai kegiatan sosial. Kami ingin masyarakat mendapat manfaat nyata dari program pemberdayaan ini," kata Direktur Utama (RRI) Parni Hadi pada Upacara Penyulutan Obor Tri Prasetya RRI di Gedung RRI Jakarta, hari ini (11/9).
Hadir dalam acara yang sekaligus sebagai peringatan HUT ke-64 RRI itu, antara lain Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid, Menkominfo M Nuh, Menteri Kehutanan MS Kaban, Meneg Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta, Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, Kasal Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, serta sejumlah pejabat lainnya.
Program pemberdayaan masyarakat berbasis radio tersebut, kata Parni Hadi, akan disinergikan dengan program "Information Safety Belt" atau Sabuk Pengaman Informasi, dengan melakukan pemberdayaan masyarakat di daerah perbatasan.
Menurut dia, Program Sabuk Pengaman Informasi bertujuan menjaga kedaulatan NKRI.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat meresmikan studio baru RRI di Jakarta, Januari 2009, mencanangkan agar RRI bisa melakukan siaran di seluruh wilayah perbatasan Indonesia paling lambat hingga 2010.
Komitmen Presiden tersebut juga disampaikan saat berpidato pada Sidang Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada 23 Agustus.
Untuk itu, bertepatan dengan HUT ke-64, 11 September 2009, kata Parni, dirinya selaku Dirut RRI menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kasad jenderal TNI Agustadi Sasongko, Kasal Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, serta Meneg Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta, untuk membantu meningkatkan siaran di wilayah perbatasan.
Dalam pidatonya, Parni Hadi juga mengungkapkan sejumlah hal yang telah dicapai RRI, baik secara kelembagaan, kesejahteraan karyawan, maupun program siaran, teknik, dan layanan usaha.
Selain itu, kata Parni Hadi, pada 2009 RRI meluncurkan imbauan khusus sebagai sub tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Radio" yang berbunyi "Saatnya Anda Dengar dan Bicara di RRI".
Acara tersebut diakhiri dengan dialog interaktif "Menyapa Masyarakat di Perbatasan" bersama Menkominfo M Nuh, Menhut MS Kaban, Meneg PP Meutia Hatta, Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, Kasal Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, yang dipandu Parni Hadi dan reporter RRI Eko Wahyuwanto.
Dialog interaktif tersebut melibatkan sejumlah petugas di daerah perbatasan seperti di Boven Digul dan Merauke di Papua, Tahuna di Sulut, dan Entikong di Kalimantan Barat.
Dalam dialog itu, Kasad Agustadi Sasongko antara lain menyampaikan komitmen TNI AD untuk membagikan sekitar 800 unit radio transistor agar masyarakat setempat dapat lebih mengetahui informasi dari seluruh Tanah Air, khususnya dari Jakarta.
Sedangkan Menkominfo M Nuh menyampaikan salam hangat dan apresiasi dari Presiden Yudhoyono atas peran yang dilakukan RRI untuk memajukan bangsa dan memberdayakan masyarakat melalui informasi yang disampaikan lewat radio. (KPI)
11 September 2009
RRI Bertekad Lakukan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Radio
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar