Solo akan menjadi tempat deklarasi nasional Hari Penyiaran Nasional pada Kamis, 1 April 2010 mendatang. Dipilihnya Solo karena sejarah penyiaran di Indonesia berawal dari Kota Bengawan ini.
Ketua Panitia Deklarasi Nasional Hari Penyiaran Nasional, Saraswati mengatakan pihaknya mengusulkan kepada pemerintah pada tanggal 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional. Oleh sebab itu pada tanggal tersebut akan di deklarasikan sebagai Hari Penyiaran Nasional.
Pendeklarasian yang dipusatkan di Solo, dikatakan dia sangat beralasan. Pasalnya, sejarah kelahiran penyiaran yang dimiliki pribumi asli bermula dari Solo.
"Radio yang pertama kali didirikan oleh Sri Paduka Mangkunegaran VII pada 1 April 1933 itu bernama Solose Radio Vereneging (SRV) di Solo," kata Saraswati di Solo, Senin, 29 Maret 2010.
Dia menerangkan pada waktu itu siaran radio SRV bisa didengarkan sampai ke luar negeri. "Dulu waktu putri Mangkunegaran menari dengan diiringi gamelan itu disiarkan hingga ke negeri Belanda," kata dia.
Oleh sebab itu, dalam deklarasi nanti, pihak panitia juga akan mengukuhkan Sri Paduka Mangkunegara VII sebagai Bapak Penyiaran Indonesia. "Ya, karena beliau merupakan orang pribumi pertama yang menyiarkan siaran radio sewaktu penjajahan Belanda. Jadi sangat wajar kalau beliau menjadi Bapak Penyiaran Indonesia," harapnya.
Dalam deklarasi Hari Penyiaran Nasional, lanjut dia, akan diikuti sekitar 400 orang dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka terdiri dari insan penyiaran baik RRI maupun non RRI di Indonesia, insan televisi, dan seluruh ketua KPI Daerah.
Menurut rencana acara deklarasi itu akan dihadiri oleh tiga menteri. Diantaranya, Menteri Komunikasi dan Informasi, Menteri Sosial dan Menteri Pendidikan Nasional. "Kita masih menunggu konfirmasi. Tetapi kalau tidak datang akan didelegasikan kepada Dirjen masing-masing," ujarnya. (VIVAnews)
01 April 2010
Solo Pusat Deklarasi Hari Penyiaran Nasional
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar