02 September 2010

Radio Komunitas di Perbatasan Papua Nugini Beroperasi

Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Parni Hadi meresmikan mengoperasikan stasiun radio komunitas di Skouw-Wutung perbatasan Indonesia dan Papua Nugini pada Rabu (1/9). "Keberadaan radio di perbatasan ini adalah salah satu bentuk kepedulian pemerintah untuk mengkomunikasikan berbagai perkembangan di daerah seperti aspirasi ataupun berita tentang potensi daerah dan sebaliknya. Dengan kata lain radio ini sebagai komunikasi dua arah," katanya di perbatasan Skouw-Wutung, Jayapura, Papua, Kamis.

Pengoperasian radio tersebut, kata dia, sebagai salah satu bentuk kepedulian pembangunan di daerah perbatasan.

Radio komunitas yang terletak lebih kurang 700 meter dari batas negara tetangga Papua Nugini tersebut mengudara dengan mekanisme siaran 24 jam, di mana delapan jam siaran lokal dan sisanya dari RRI pusat.

"Siarannya akan diatur dengan baik dan menggunakan tenaga reporter dari TNI yang bertugas di perbatasan dan pemuda setempat yang memenuhi syarat serta dikoordinir staf dari RRI," katanya.

Parni juga mengunggkapkan bahwa radio komunitas tersebut dapat menjangkau hingga ke pelosok daerah pedalaman Provinsi Papua, dan dapat didengarkan hingga di luar negeri.

"Selain kami di pusat dapat mendengarkan radio perbatasan ini, di luar negeri juga demikian," katanya.

Sementara itu, Panglima Kodam XVII/Cenderawsih Mayjen TNI Hotma Marbun yang turut hadir dan menyaksikan secara langsung peresmian radio komunitas di Skouw-Wutung mengatakan bahwa ia bersama seluruh jajarannya mengucapkan selamat atas peresmian stasiun produksi RRI di wilayah perbatasan, yang merupakan salah satu radio yang ada di perbatasan RI-Papua Nugini.

Selain itu, Marbun juga mengatakan radio komunitas ini akan menjadi garda terdepan dalam memberitakan informasi yang baik dan benar kepada masyarakat sekitar perbatasan serta menjadi alat komunikasi personelnya.

"Dengan adanya radio ini, masyarakat dapat mendengarkan berbagai informasi di daerah sendiri dan informasi dari pemerintah pusat serta menjadi alat hiburan dan penerangan bagi personel TNI," katanya.

Peresmian radio di Skouw-Wutung perbatasan RI-Papua Nugini, selain dihadiri oleh Pangdam XVII/Cenderawasih dan jajarannya juga dihadiri oleh Wakapolda Papua, tokoh agama, adat, perempuan, pemuda, masyarakat setempat, serta masyarakat.

Radio komunitas yang terletak di Skouw-Wutung perbatasan RI-Papua Nugini tersebut adalah salah satu dari tiga radio yang ada di Provinsi Papua. (Antara)

Tidak ada komentar: