Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Rudy Ariffin , mengingatkan, Radio Republik Indonesia (RRI) harus menyadari karena bukan lagi satu-satunya lembaga penyiaran, tetapi justru berada di tengah semakin ketatnya kompetisi media, baik dalam informasi maupun komunikasi massa.
Lebih jauh dikatakan, kalau dulu RRI mempu menjadi satu-satunya media dengan jangkauan yang luas. Tetapi sekarang ini RRI harus membuka mata, jika media semakin berkembang dengan kehandalan teknologi yang tak terbendung lagi.
"Bahkan kita lihat telah terjadi konvergensi antara kelompok telekomunikasi, komputer dan penyiaran," ujar gubernur, dalalm sambutan tertulis yang disampaikan Staf Ahli Hukum dan Politik Pemperov Kalsel HD Masdjaya SH MH, Selasa kemarin
Dalam acara pisahan sambutan Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Banjarmasin, antara pejabat yang lama Tuanakotta digantikan oleh Hj Ersna Prahesti tersebut, Rudy menyampaikan, untuk itu ke depannya RRI harus mencermati situasi untuk berbuat lebih baik dalam penyampaian dunia informasi dan komunikasi massa.
Apalagi dengan berubahnya peran RRI sebagai LPP, maka dituntut untuk lebih peka terhadap perkembangan masyarakat. Apa yang menjadi kebutuhan masyarakat serta kemasan program yang bagaimana paling digemari mereka.
"Saya masih menyakini RRI tetap memiliki keunggulan dan peluang. Faktor ini harus dijadikan spirit yang manpu mendorong RRI untuk melakukan pengembangan program yang semakin kompetitif, cerdas dan berkualitas," sebutnya.
Dikatakannya, sekitar ini program yang ditawarkan sangat dipengaruhi oleh tuntutan pasar. Akan tetapi dalam pemberian pelayanan informasi kepada masyarakat yang dikemas dalam program acara seyogianya tidak melepaskan identitas dan akar budaya bangsa.
Acara pisah sambutan tersebut, juga dihadiri oleh Direktur Sumber Daya Teknologi LPP RRI Pusat, Drs Taufiq Bachtiar MM dan Dewan Pengurus LPP RRI, Gatot Sriyono.
Sementara, Drs Tuanakatto sudah dua tahun menjabat sebagai Kepala LPP RRI Banjarmasin. Selanjutnya, ia akan meneruskan tugasnya di LPP RRI Semarang.
Sedangkan Hj Ersna Prahesty sendiri meniti karirnya di RRI Banjarmasin, kemudian sempat menjadi Kepala Bagian Manajer Senior di LPP RRI Semarang dan terakhir menjabat Kepala LPP RRI Cirebon. Akhirnya 'Urang Banua' itu kembali lagi ke kampung halamnnya menjadi Kepala LPP RRI Banjarmasin.
29 Oktober 2009
RRI Bukan Satu-satunya Lembaga Penyiaran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar