24 September 2008

Radio di Bali Dihimbau Kumandangkan 'Tri Sandya'

Himbauan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali agar semua radio yang bersiaran di Bali mengumandangkan Puja Tri Sandya direspons positif berbagai kalangan. Dalam acara Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) yang diadakan KPID Bali terhadap Radio Sanathana Dharma Denpasar di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, minggu lalu, beberapa pihak malah mendesak agar KPID tak sebatas mengimbau, namun mewajibkan semua radio untuk menyiarkan Puja Tri Sandya. 'Himbauan KPID Bali amat mulia, namun sebaiknya jangan sebatas himbauan. Sebaiknya semua radio diwajibkan menyiarkan Puja Tri Sandya, agar ada pencerahan dan nuansa yang kuat dalam membangun penyiaran di Bali,' demikian saran Klian Banjar Abiantimbul, Denpasar, Anak Agung Gede Wibawa.

Ketua Komisi A DPRD Denpasar Pande Sudirta juga memuji langkah KPID tersebut. Hal senada juga dilontarkan Wakil Ketua PHDI Kota Denpasar I Putu Astawa. ”Siaran Tri Sandya akan memberi energi dan dorongan spiritual bagi pendengar dalam pengendalian diri,” kata Astawa. Menanggapi dukungan dan harapan-harapan tersebut, Wakil Ketua KPID Bali IB Radendra Suastama menyampaikan terima kasihnya. ”Sesuai amanat UU No.32/2002, KPID sebenarnya bisa mewajibkan lembaga penyiaran untuk menyiarkan Tri Sandya, namun kami belum selesai menyusun pedoman perilaku penyiaran lokal. Saat ini baru bisa mengimbau,” ujar Radendra yang juga bertindak sebagai moderator.

Seperti diberitakan, Ketua KPID Bali Komang Suarsana mengimbau semua lembaga penyiaran radio yang bersiaran di Bali menyiarkan Puja Tri Sandya sebagai wujud komitmen mereka memberi kontribusi bagi terjaganya aura dan kelestarian Bali.

Catatan Saya :
Sudah seharusnya media radio siaran harus membawa pesan-pesan positif baik dalam acara hiburan, informasi maupun himbauan kepada pendengarnya, sesuai situasi dan kondisi daerahnya masing-masing. Bali dengan 'Tri Sandya', mungkin Medan dengan sapaan semangat 'Horas', dll.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Satu hal yang bagus agar terus dipertahankan. Budaya sopan dan selalu ingat yang kuasa adalah yang terbaik dari budaya kita

Indonesian Dreaming mengatakan...

Tutur etika dan prilaku daerah, dapat diterapkan di media-media lokal sebagai ciri khasnya. Saya setuju.

Anonim mengatakan...

Sayang sekali, kesadaran beretika menurut agama, masih disetir oleh lembaga pemerintah..

Komentar Bebas Buat Seleb mengatakan...

Omswastiastu belih!